DAMPAK EKONOMI VIRTUAL PADA GELIAT EKONOMI GLOBAL

Fauzi Hasan
Doctor of Management Information System
Doctor of Financial Management
Professor of Project Management-American Academy
President American Academy Asia Pacific.

Penulis pada intinya memahami bahwa ekonomi virtual adalah sistem yang mengelola pekerjaan online, aset, market place, dan para traders yang muncul di platform virtual, mulai dari platform game seperti Minecraft dan Fallout hingga platform non-game seperti Decentraland dan Second Life. Platform ini adalah dunia di dalam dan dari diri sistem itu sendiri, dimana orang dapat memperoleh dan membelanjakan uang  dengan menukar tenaga kerja virtual (virtual labour) dengan aset virtual di pasar online.

Nilai transaksi ekonomi virtual sudah sangat signifikan dengan diperkirakan lebih dari USD $100 miliar per tahun, nilai ini  lebih besar dari nilai  bisnis industri film global. Lebih dari 2,5 miliar orang terhubung ke platform virtual ini, dengan  potensi pertumbuhannya yang sangat besar. Hal ini selaras dengan globalisasi yang mengubah cara orang berinteraksi dan menjalankan bisnis di abad ke-20, ekonomi virtual juga memiliki dampak radikal yang sama terhadap cara kita memperoleh penghasilan, bersosialisasi, berinvestasi, dan berdagang. Ini mewakili salah satu peluang ekonomi terbesar dan perubahan sosial dalam hidup kita di saat ini.

Memperhartikan karakteristik ekonomi virtual, sistem ini  tidak hanya khas tetapi juga  memiliki potensi untuk mengubah ketidaksetaraan kekayaan  (wealth inequality) global dari generasi serta fonemena sosial-ekonomi yang bersifat endemik (endemic features) di dalam masyarakat. Ekonomi virtual memungkinkan hampir semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, etnis, agama, lokasi, atau status sosial untuk menjadi sukses. Kenyataannya memang terdapat  hambatan (barriers) untuk masuk ke dalam platform virtual ini, namun demikian selama seseorang memiliki kecerdasan, ketegasan, dan kemampuan teknis dalam berbisnis, ekonomi virtual akan menjadi ajang usaha sampingan (side hustles) yang layak dan menguntungkan dari suatu penghasilan tambahan. Bahkan di negara dengan ekonomi yang runtuh dan pengangguran yang tinggi seperti Venezuela, sejumlah besar orang telah mampu memperoleh pendapatan sebesar USD $40 bulan di negara di mana upah rata-rata sebesar USD $7,40 per bulan, hal ini dicapai melalui kegiatan currency farming yang dilakukan dengan online game seperti RuneScape.

Penulis mencernanya sebagai suatu realitas virtual baru, dimana secara  ekonomis  telah menghadirkan peluang dan tantangan bagi industri tradisional. Dan ketika pandemi terjadi telah memaksa masyarakat untuk lebih banyak menggunakan platform digital.

Masyarakat, budaya, dan ekonomi akan ditransformasikan sebagai taipan virtual (virtual tycoon), pemerintah terdesentralisasi, dan negara-negara digital akan muncul secara online bersama dengan kategori pekerjaan, industri, dan aset baru.

Ekonomi virtual mewakili peluang dan tantangan bagi bisnis tradisional, yang perlu beradaptasi untuk memenuhi tuntutan dan peluang metaverse digital ini atau akan digantikan oleh pesaing yang lebih gesit.

Dari perspektif statistik, isu seputar virtual ekonomi dan masyarakat adalah fundamental. Ada perdebatan dan diskusi internasional yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir tentang mengukur ekonomi di dunia yang semakin digital, khususnya terkait kerangka statistik yang digunakan untuk mengukur dampak virtual ekonomi pada ekonomi global yaitu standar   Neraca Pembayaran dan Manual Posisi Investasi Internasional (International Monetary Fund [IMF] 2009) dan System of National Accounts (European Commission et al. 2009), serta infrastruktur statistik yang tepat untuk menangkap, mengkategorikan, dan memproses informasi menjadi statistik yang berarti.

Ekonomi virtual adalah suatu sistem yang integral, dimana berbagai konstituen di dalamnya memiliki pengaruh tertentu terhadap keamanan dan stabilitas ekonomi. Merebaknya krisis ekonomi telah menjadi suatu pelajaran yang baik. bagi negara dan pemerintah, yaitu telah meningkatkan intensitas pengawasan dan mencegah pasar keuangan dimanipulasi melalui berbagai cara, sehingga mengganggu stabilitas struktur ekonomi nasional. Persaingan dalam industri keuangan suatu negara dapat mempengaruhinya di tingkat internasional. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta jaringan yang terus berkembang, pasar keuangan dihadapkan pada risiko-risiko tertentu. Baik di dalam maupun di luar negeri, manipulasi pasar keuangan yang terselubung, pembentukan pasar yang melanggar aturan untuk mendapatkan milik rakyat (people asset) dan fenomena semacam itu telah menimbulkan ancaman tertentu terhadap keamanan ekonomi nasional dan keamanan properti rakyat.

Selain itu, sebagai sebuah sistem, ekonomi virtual sangat tidak stabil. Seiring dengan berkembangnya  globalisasi ekonomi virtual, proporsi ekonomi virtual seperti halnya di beberapa negara terus meningkat. Kerawanan akan ketidakstabilan dalam  skala yang meluas tidak diragukan lagi menimbulkan bahaya tersembunyi bagi keamanan dan stabilitas ekonomi nasional. Namun demikian, memandang dari perspektif lain, ekonomi virtual adalah suatu mobile reserve pool   (cadangan bergerak), ekonomi virtual dapat memberikan daya tahan dari berbagai dampak turbulensi ekonomi, dan dapat menghindarkan dampak besar pada lingkungan ekonomi nasional yang disebabkan oleh perubahan di lingkungan sistem ekonomi internasional.

Globalisasi ekonomi virtual adalah globalisasi di berbagai konstituen ekonomi virtual yang lebih spesifik lagi, dimana globalisasi ekonomi virtual dicerminkan sebagai globalisasi keuangan, globalisasi ekonomi aset virtual real estat dan globalisasi sistem ekonomi virtual.

 

Pasar keuangan adalah suatu konsep ekonomi besar dengan banyak  varian produk termasuk pasar saham, pasar obligasi dan pasar istrumen keuangan berjangka. Setiap varian instrument keuangan telah dikembangkan menjadi  sistem varian yang independen., dengan demikian globalisasi pasar keuangan merupakan bagian utama dari globalisasi ekonomi virtual. Globalisasi keuangan ditunjukkan dalam globalisasi arah dan aliran modal. Seiring dengan perkembangan industri keuangan, modal dapat mengalir masuk dan keluar dari suatu negara. Baik di negara maju atau negara berkembang, arus modal dihadapkan pada banyak faktor yang tidak pasti, dimana tidak lagi terbatas pada sirkulasi negara-ke-negara, tetapi telah masuk ke sirkulasi global.

 

Produk atau instrument keuangan seperti Sekuritisasi Berbasis Aset (Asset-Based Secuities ABS), yang secara bertahap terbentuk selama proses globalisasi, dimana bagi  beberapa usaha kecil dan menengah (UKM), ABS adalah saluran pembiayaan  (financing channel), dan bahkan satu-satunya pembiayaan yang berarti dan bermanfaat sesuai dengan  pengembangannya. ABS berarti sebagai suatu aset tertentu atau kelompok aset (asset portfolio)  mengadopsi moda operasi aset sekuritas. Selama proses pengembangannya, ABS fokus   di pasar internasional. Berbagai entitas bisnis  memilih portofolio aset yang dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan mereka, dan semua kegiatan ini berkontribusi pada nilai aset internasional yang mengalir.

 

Implikasi dari kondisi ini adalah meningkatnya  konsistensi sistem ekonomi dengan latar belakang keuangan global, dimana perbedaan antara lembaga keuangan dan bank tradisional telah kabur selama globalisasi keuangan. Kemampuan operasional yang terintegrasi secara bertahap ditampilkan oleh Lembaga-lembaga  keuangan ini, demikian pula obyek pengawasan nasional utama telah bergeser ke lembaga-lembaga  keuangan,yang telah menunjukkan konsistensi baik dari segi perumusan regulasi maupun pembatasan-pembatasan industri  (industrial restrictions) dan standar.

 

Menurut penulis, meskipun globalisasi ekonomi virtual menjadi arah atau trend pembangunan masa depan, perkembangannya harus sesuai dengan situasi nasional dari suatu negara. Rasio ekonomi virtual terhadap ekonomi riil harus dipertahankan pada tingkat yang memadai (adequate level). Ekonomi virtual tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi (sole economic propellant). Tentu saja, trend perkembangan ekonomi dunia menjadi pedoman bagi perekonomian nasional, setiap negara  harus mengendalikanl proporsi ekonomi virtual, dan mengakselerasi perkembangannya, terlepas dari kemajuan yang konsisten dari ekonomi virtual di setiap negara, masih ada kesenjangan yang jauh antara negara berkembang dan negara maju. Sistem pengawasan harus ditingkatkan di satu sisi; dan di sisi lain kecepatan pengembangan harus dijamin, dan hanya dengan cara ini ekonomi virtual dapat berkualitas dalam perkembangannya akan tercapai.

 

Berdasarkan tuntutan dua aspek ini, maka pengelola negara (government) harus meningkatkan kemampuan manajemennya dalam  modal virtual melalui standarisasi berbagai moda operasi pasar keuangan, peningkatan pengawasan dan investigasi pasar ekonomi virtual, implementasi berbagai varian instrument keuangan berbasis modal eksternal dan jaminan operasi ekonomi virtual di bawah sistem pengawasan nasional yang handal.

 

Dari perspektif nilai mata uang nasional (national currency), mata uang setiap negara akan memberikan  peran pendukungnya di bidang ekonomi riil, dimana situasi ekonomi dunia terus berubah, maka pengembangan kebijakan mata uang ekonomi virtual (virtual currency policy) adalah suatu masalah esensial yang berkorelasi kuat dengan mata uang nasional (local currency) yang membutuhkan kebijakan terkait open platform dari ekonomi virtual, yang akan meningkatkan ketahanan dan keamanan ekonomi nasional suatu negara.

 

Demikianlah disampaikan pemikiran penulis terkait aspek-aspek yang berhubungan dengan ekonomi virtual dan peranannya dalam ekonomi global, semoga bermanfaat dan silahkan menyampaikan pemikiran-pemikiran terkait dan bermanfaat bagi kita semua.                                                                        

Terimakasih-Sang Penghimpun

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *