Financial Behavior dan Pengaruhnya terhadap IPO





Oleh: Dr. Fauzi Hasan,
CWM-President American Academy Asia Pacific

Penjualan saham perusahaan kepada publik untuk pertama kalinya dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO), dimana umumnya tujuan utama dari suatu kegiatan IPO adalah untuk menambah modal, dan pada umumnya pula, perusahaan membangun modal awal melalui pinjaman pribadi, ekuitas, keluarga dan teman.

Pasar keuangan menyediakan platform bagi pembeli dan penjual saham untuk bertemu dan memperdagangkan aset dengan harga yang ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran

Pasar keuangan secara luas diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan jatuh tempo – pasar uang dan pasar modal. Ini dibagi pula menjadi dua jenis – pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar keuangan di mana perusahaan terdaftar di bursa, untuk pertama kalinya mengeluarkan sekuritas.  

Setiap perusahaan dapat go public dengan menjual sahamnya kepada masyarakat umum melalui proses IPO, dimana perusahaan  dapat merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri, atau perusahaan baru  yang memutuskan untuk mencatatkan diri di bursa saham dan menjadi perusahaan go public (company going public). 

Ketika sebuah perusahaan menawarkan saham kepada publik, maka setiap saham mewakili bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut, dan setiap investor yang memegang saham perusahaan akan dianggap sebagai bagian dari pemilik perusahaan.

 

Ketika sebuah perusahaan berkinerja baik, maka investornya akan mendapatkan imbalan dalam bentuk peningkatan nilai saham mereka, dan sebaliknya ketika sebuah perusahaan tidak berjalan dengan baik, maka nilai sahamnya akan jatuh. Keputusan investasi pada dasarnya  merupakan hasil dari beberapa analisis baik fundamental maupun teknis. IPO memberikan peluang untuk memaksimalkan pengembalian (return) saat  menembus ruang investasi ekuitas.  

Penawaran Umum Perdana (IPO) adalah suatu kegiatan penawaran atau pengapungan (floatation) nilai asset suatu  perusahaan menerbitkan saham  kepada publik untuk pertama kalinya. Pada umumnya kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan yang lebih kecil dan lebih muda guna mencari modal untuk ekspansi, tetapi juga dapat dilakukan oleh perusahaan  besar yang asetnya  ingin diperdagangkan secara publik.

 

Dalam hubungannya dengan kegiatan IPO, perusahan penerbit  saham (issuer) dapat memperoleh bantuan dari perusahaan penjamin emisi (underwriting), yang akan membantu dalam menentukan jenis sekuritas apa yang akan diterbitkan (saham umum atau preferen), harga penawaran terbaik, dan waktu untuk membawanya ke pasar, dan kegiatan IPO bisa menjadi investasi yang berisiko, namun demikian Pasar ekuitas  memainkan peran penting dalam ekonomi global.

Kegiatan IPO memberi kesempatan pada publik untuk menjadi ‘pemilik sebagian’ di suatu perusahaan besar, serta berfungsi sebagai platform untuk aliran dana di pasar dari investor yang memiliki kelebihan dana ke perusahaan yang mencari dana dengan menawarkan saham perusahaan. Di seluruh dunia, investor telah berdagang di pasar saham dan selama lebih dari 100 tahun dan trend atau kecenderungan  investasi pasar berubah dari waktu ke waktu.

 

Selama beberapa tahun terakhir, pasar ekuitas global ditandai dengan meningkatnya minat terhadap kegiatan IPO, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah  investor di pasar saham saat berlangsungnya kegiatan  IPO. Dari sudut pandang investor, IPO merupakan suatu peluang untuk memaksimalkan keuntungan khususnya ketika mereka melakukan penetrasi ke dalam ruang investasi ekuitas. Namun pada kenyataannya, pasar ekuitas dicirikan dengan adanya  ketidakpastian karena sulit diprediksi, karena dinamika pasar tidak selalu dapat dianalisa dengan tepat dengan prosedur  keuangan standar.

Pelaku pasar telah lama mengandalkan akan gagasan pasar yang efisien dan perilaku investor (investor behaviour) yang rasional ketika membuat keputusan keuangan. Namun demikian kenyataannya gagasan tentang investor yang sepenuhnya rasional dan  selalu memaksimalkan utilitasnya dan menunjukkan pengendalian diri yang sempurna  tidaklah  memadai.

 

Agar pasar menjadi efisien, investor memerlukan informasi yang cukup dalam memilih portofolio investasi mereka. Namun demikian, sejumlah perusahaan pialang saham telah dianggap tidak memadai oleh Otoritas Pasar Modal setempat (Capital Market Authority), kenyataannya investor sangat mengandalkan perusahaan-perusahaan pialang ini.

Permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan IPO, pada umumnya yang terjadi di pasar-pasar saham di dunia  mencakup perilaku pelaku pasar yang tidak dapat diprediksi dan tidak rasional.  Adanya perbedaan pada volume perdangangan saham sebelum dan sesudah IPO, hal ini menunjukkan kasus kepercayaan investor yang berlebihan (over confidence).

 

Pada umumnya tingkat kepercayaan investor secara global dibentuk oleh tingkat kekhawatiran mereka dan ketakutan (degree of fear) atas terjadinya kerugian (investment loss), dan investor mengalami over-expectation atas investasi dengan perhitungan yang sangat spekulatif untuk mendapat gain atau yield  yang besar.

Dalam pengamatan penulis terdapat sejumlah  faktor-faktor umum yang mempengaruhi perilaku Investor di pasar bursa saham manapun, misalnya yang berhubungan dengan aspek demografis investor, ini ditunjukkan dengan kepemilikan saham yang cenderung lebih tinggi di antara investor laki-laki daripada perempuan dan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, pendapatan dan tingkat pendidikan.

 

Penilaian lintas benua (cross continental assessment) mengungkapkan bahwa di negara maju demografi investor tampak sedikit berbeda dan mungkin memberikan serangkaian faktor yang membedakan investor tradisional dari investor konvensional.

Apresiasi modal juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku investor yang melibatkan indikator pertumbuhan jangka pendek dan jangka panjang, hal ini ditunjukkan oleh adanya investasi rencana pensiun memiliki lebih sedikit individu dibandingkan dengan anuitas jangka pendek yang ditentukan. Akses ke informasi tentang kinerja sosial perusahaan CSR (corporate social responsibility)  adalah  suatu elemen kunci dalam pengakuan pemangku kepentingan atas indeks kinerja saham perusahaan yang sangat didukung oleh tersedianya platform informasi seperti website.

 

Lebih lanjut penulis mengamati bahwa investor yang selalu tertarik pada pendapatan saat ini (current income) kemungkinan besar tertarik pada saham yang memberikan dividen yang konsisten dan tinggi. Banyak orang yang mengejar strategi  current income  ini sudah pensiun dan menggunakan hasil investasinya untuk biaya hidup.

Sementara investor  lain memanfaatkan modal sekaligus untuk menciptakan aliran pendapatan (income stream)yang tidak pernah menyentuh ekspektasi maksimum, namun dapat menyediakan uang tunai untuk kebutuhan tertentu saat ini. Hal ini  menunjukkan bahwa model pasar dapat memprediksi keputusan investasi dan sepenuhnya mengubah harga pasar di pasar keuangan saat ini.

 

Dengan memahami perilaku manusia dan mekanisme psikologis yang terlibat dalam pengambilan keputusan keuangan, maka model keuangan dapat ditingkatkan untuk lebih mencerminkan dan menjelaskan realitas di pasar  Secara umum, telah diamati bahwa wanita lebih menolak risiko daripada pria, yang muda lebih mencari risiko daripada yang tua, individu yang lebih kaya menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk berinvestasi dalam ekuitas dan yang miskin menolak risiko.

Sikap terhadap risiko (risk appetite) berubah dari waktu ke waktu karena kebutuhan berubah dan kemampuan orang untuk menanggung kerugian yang bervariasi. Data empiris menunjukkan dengan cukup jelas bahwa kemauan untuk mengambil risiko keuangan menurun secara signifikan di antara orang-orang yang sudah pensiun atau hampir pensiun.

 

Penulis, berikut ini menyampaikan sejumlah perilaku umum investor (financial behaviour) didasarkan pada kecenderungan (bias) dari investor, yang pastinya akan  memberikan warna atas keberhasilan dalam melaksanakan IPO oleh suatu perusahaan, profil agregat dari investor behaviour berikut akan memberikan perspektif strategis  IPO yang efektif.

Confirmation Bias –Investor berpikir mereka hati-hati mengumpulkan informasi yang diperlukan sebelum investasi. Tetapi,apa yang sebenarnya dilakukan investor adalah mereka menerima informasi yang mendukung kesimpulan mereka sebelumnya.

Optimism Bias – Ini mengacu pada bias investor dengan  keyakinan subjektif mereka dalam penilaian melebihi akurasi objektif. Investor Terlalu percaya diri dengan melebih-lebihkan kemampuan mereka sendiri yangmemaksa mereka untuk berpikir bahwa mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik daripada yang lain. Hal ini  akan menggeneralisasi informasi dan guna menikmati perdagangan ekstra.

Loss Aversion – Ini adalah kecenderungan investor untuk mengambil keputusan investasi yang bersifat loss averse. Investor lebih mementingkan kerugian daripada keuntungan. Kondisi ini akan menimbulkan keengganan dan menyebabkan kelambanan dan mendukung status quo.

Self-Serving Bias – Ini mengacu pada kecenderungan investor untuk membangun sikap bahwa semua keuntungan adalah karena usaha mereka sendiri, sedangkankerugian karena kesalahan orang lain. Investor tidak pernah mengakui kesalahan mereka dan menganggap setiap keputusan mereka pasti benar.

The Planning Fallacy – Ini adalah kesalahan investor yang meremehkan biaya, waktu, dan risiko mereka terkait keputusan investasi dan pada saat yang sama mereka melebih-lebihkan manfaat dari investasi mereka, investor tidak mempertimbangkan semua biaya terkait dengan keputusan investasi tersebut.

Choice Paralysis – Secara umum adalah baik untuk memiliki pilihan, namun pada kenyataannya, terlalu banyak pilihan bagi investor mungkin akan menimbulkan kesulitan dalam mengambil keputusan investasi saham (decision paralysis).

Herding – Herding adalah fenomena dimana Investor mengacu atau mengikuti apa yang dilakukan investor lain. Perilaku Herding atau perilaku kawanan menggambarkan caran individu dalam suatu kelompok dapat bertindak secara kolektif tanpa arahan terpusat. Di dalam saat ketakutan dan ketidakpastian investor panik dan membuang investasi mereka hanya karena orang lain melakukan hal yang sama

Stories to Analysis – Ini adalah kondisi investor untuk lebih percaya pada apa yang dibicarakan atau didiskusikan tentang suatu masalah daripada apa yang disampaikan oleh data. Ini mengarah pada pengambilankeputusan tanpa mempertimbangkan data material.

Recency Bias – Mengacu pada peristiwa yang baru-baru ini terjadi dari pada yang sebelumnya, dan selanjutnya melakukan ekstrapolasi peristiwa baru-baru ini ke masa depan tanpa batas. Hal ini akan menyebabkan investor untuk menghadapi  lebih banyak masalah di pasar yang dinamis.

Bias Blind-Spot – Ini mengacu pada ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi bias (kecenderungan) mereka sendiri. Mereka memang mengidentifikasi bias orang lain, tapi gagal untuk  mereka sendiri.

Disposition Effect – Hal ini berkaitan dengan kecenderungan investor untuk menjual saham yang harganya naik, sementara mempertahankan  aset yang telah turun nilainya. Hal ini menyebabkan investor menahan saham lama ketika harganya turun, dan tidak menjualnya ketika harga naik karena mereka menghindari risiko dan ingin menghasilkan keuntungan dengan cepat.

Rule of Thumb Bias – Ini adalah kecenderungan investor untuk membuat aturan praktis dan mengambil keputusan berdasarkan aturan tertentu, mereka mengabaikan semua fakta material lainnya dan hanya mengandalkan aturan yang digunakan.

Semoga perspektif terkait Financial Behaviour terkait investor yang penulis sampaikan  dapat menggugah pemikiran Bapak dan Ibu dalam membangun strategi IPO yang efektif.

 

Sang Penghimpun.

 

Mengapa sertifikasi kompetensi kerja diperlukan? Sertifikasi kompetensi kerja adalah merupakan suatu pengakuan terhadap tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan, dengan demikian sertifikasi kompetensi memastikan bahwa tenaga kerja (pemegang setifikat) tersebut terjamin akan kredibilitasnya dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Sertifikat kompetensi merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi (pengakuan) terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, berbasis pada standar kompetensi yang telah disepakati dan ditetapkan.

 

Apa keuntungan sertifikasi kompetensi ? Sertifikasi Kompetensi jelas akan mempengaruhi dan memberikan jaminan baik terhadap pemegangnya ataupun pihak lain. Bagi pencari kerja yang mempunyai sertifikat kompetensi akan memberikan manfaat seperti: kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat, mempunyai bukti bahwa komptensi yang dimiliki telah diakui, bertambahnya nilai jual dalam rekrutmen tenaga kerja, kesempatan berkarir yang lebih besar, dan mempunyai parameter yang jelas akan adanya keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.

Bagi karyawan di tempat kerja yang telah bersertifikat, manfaat dimilikinya sertifikat akan mendukung jenjang karir dan promosi yang lebih baik,  serta meningkatkan akses untuk berkembang dalam profesinya serta pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki. Sementara bagi perusahaan tempat kerja karyawan, perusahaan akan mendapatkan manfaat  seperti: mengurangi kesalahan kerja, produktivitas meningkat, komitmen terhadap kualitas memudahkan dalam penerimaan karyawan, serta mempunyai karyawan yang berdaya saing, terampil dan termotivas.

Kompetensi sumbar daya manusia menjadi hal yang sangat penting bagi Indonesia. Dengan demikian, tenaga kerja Indonesia dapat meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan internasional.

Untuk itu, perlu ada sebuah mekanisme akreditasi sehingga tercapai kesamaan atau kesetaraan serta pengakuan perbedaan antarnegara dalam hal pendidikan dan pelatihan, pengalaman serta persyaratan lisensi.

Di dunia Internaional  ada lembaga CHEA (Council of Higher Education and Accreditation) yang merupakan lembaga non struktural dengan tugas dan tanggung jawab di bidang akreditasi penilaian kesesuaian secara Internasional.

CHEA memberikan akreditasi untuk untuk lembaga sertifikasi  guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan kompetensi tertentu. American Academy  adalah Charter Member dari CHEA-International Quality Group (CHEA/CIQG), afiliasi dengan lembaga ini dirancang untuk melibatkan organisasi penjaminan mutu dan akreditasi dalam upaya bersama untuk menegaskan dan mempromosikan prinsip-prinsip dasar untuk kualitas pendidikan tinggi dan kompetensi Internasional.

International Standard Organization (ISO) telah meluncurkan ISO 21001 dan ISO 29990 yang memuat persyaratan umum untuk lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang juga melaksanakan sertifikasi dan penyelenggarakan audit dan sertifikasi di berbagai bidang sistem manajemen. Standar ini berperan sebagai dasar untuk menfasilitasi pengakuan sertifikasi kompetensi dalam rangka kepentingan standarisasi dan pengakuan  internasional.

ISO 21001 adalah standar yang dibuat untuk menilai lembaga sertifikasi untuk memastikan bahwa mereka kompeten dan sesuai dengan semua jenis sistem manajemen penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan. ISO 21001 ini membantu agar lembaga sertifikasi konsisten dalam pelaksanaan program-program secara konsisten dan adekwat.

Penilaian kesesuaian atau kesetaraan kompetensi yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi Internasional seperti GAFM (AAPM & AAFM) yang bertaat azas (comply) dengan ISO 21001 memberikan nilai tambah bagi organisasi atau perusahaan, bagi pelanggannya, dan bagi pihak berkepentingan lainnya dengan meyakinkan bahwa nilai sertifikat yang dikeluarkan akan diakui oleh semua pihak. Sebenarnya, tidak wajib bagi lembaga lertifikasi  untuk mematuhi dalam melakukan penilaian kesesuaian dan mengeluarkan sertifikat yang diberikan namun, nilai sertifikat yang dikeluarkan besar kemungkinannya tidak akan diakui oleh semua pemangku kepentingan (stake holders).

ISO 21001 berisi prinsip dan persyaratan untuk kompetensi, konsistensi, dan ketidakberpihakan audit dan sertifikasi sistem manajemen dari semua jenis sistem manajemen dan badan-badan lain yang menyediakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi.

Pada dasarnya, tujuan dari standar ini adalah agar lembaga sertifikasi memiliki tanggungjawab kepada pihak yang berkepentingan, termasuk kepada klien mereka dan pelanggan organisasi yang memiliki sistem manajemen bersertifikat untuk memastikan bahwa hanya auditor berkompetensi relevan yang diizinkan untuk melakukan audit. Maksudnya adalah semua auditor dan personil lain yang terlibat dalam fungsi sertifikasi memiliki kompetensi sama seperti yang diisyaratkan dalam ISO 21001.

American Academy melalui GAFM-IBS telah diakreditasi oleh HAccTÜV (Technischer Überwachungs-Verein Österreich, yang sudah berusia 140 tahun:EU/Austrian Technical Inspection Association) merupakan organisasi dari Jerman yang fokus pada kualitas produk dan jasa (ISO 29990) guna melindungi kepentingan publik. American Academy membuat sejarah sebagai badan sertifikasi berbasis UE-AS pertama yang mencapai akreditasi pelatihan sertifikasi ISO 29990 untuk Pelatihan Non Formal dari Dewan Standard Eropa ( EU).

Proses untuk mendapatkan sertifikat yang standard yang diterapkan oleh GAFM IBS telah memastikan dicapainya standard kualitas yang memenuhi ISO 9001, suatu standard yang memastikan pula proses pelatihan dan sertifikasi sesuai yang disyaratkan oleh lembaga-lembaga yang diakui di negara-negara maju dan global seperti: ANSI, NOCA, ICE, dan NSBA. Lingkup proses sertifikasi sangat didasarkan pada ukuran-ukuran  IOQM International Organization for Quality Management yang disesuaikan(comply).

Pengakuan dari perspektif pelaksanaan pelatihan persiapan dalam mengikuti uji kompetensi yang banyak diberikan oleh pemerintah di negara-negara maju maupun berkembang (developing countries) seperti: UAE, Africa dan Asia. Di Eropa khususnya di negara Perancis, pemegang sertifikat AAPM bidang kompetensi Project Management (MPM/CIPM) dengan serta merta (instant) akan dimasukkan sebagai anggota Persatuan Insinyur (Engineer) Perancis  (SNIFF– Les Ingénieurs Professionnels de France) dan diakreditasi setara dengan standard profesi Engineer di Perancis, yang lebih menguntungkan untuk pemilik sertifikat (certificate holders)  American Academy adalah mereka akan mendapatkan kesempatan atau peluang kerja yang sama seperti rekan-rekan mereka dari Perancis; ini jelas-jelas membuktikan bahwa sertifikat AAPM  adalah suatu Passport International yang sangat menjanjikan bagi pemiliknya. Demikian pula pengakuan yang sama diberikan oleh negara tetangga kita Singapura melalui SIET Singapore Institute of Engineering Technologist, suatu lembaga engineering bergengsi di negara ini.

Pengakuan secara global tidak hanya diberikan di Eropa dan bagian dunia lainnya, namun juga diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) melalui United Nations Civil Society, dan lembaga ini menetapkan standard kulifikasi project manager (PM) dengan kualifikasi sertifikasi Master Project Manager (MPM) untuk pelaksanaan proyek-proyek mereka di seantero dunia; dan hal ini secara eksplisit dituangkan di dalam Request For Proposal (RFP/KAK) yang mereka terbitkan.

Kawasan Timur Tengah sebelum era pandemik saat ini, adalah kawasan pilihan utama yang dituju oleh para profesional global guna mendapatkan renumerasi maksimal, dikawasan ini regulator Perbankan dan Keuangan AABFS (Arab Academy of Banking and FinancAABFS) memberikan prioritas bagi pemegang sertifikat AAFM GAFM, ini  adalah bentuk added value yang secara inherent melekat pada sertifikat yang diterbitkan oleh American Academy of Financial Management.

India adalah negara yang banyak mensuplai ahli-ahli Keuangan dan Akunting di seluruh dunia, khususnya di Asia Barat, sebahagian besar professional Keuangan mereka bersertifikasi GAFM, dan Chapter India adalah Chapter yang termasuk besar di region Asia selain Indonesia. Profesional bidang sekuritas dari sejumlah negara berkembang di Asia maupun Africa banyak yang bekerja sebagai pialang atau Wealth Management Consultant  di pasar bursa di New York (NASDAQ) setelah memiliki sertfikat Chartered Wealth Manager (CWM) dan berkiprah di pasar bursa dan Wall Street dengan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari para investor di bursa saham yang menentukan dinamika keuangan dunia. Hal ini  disebabkan karena para profesional sekuritas yang bekerja di pasar bursa global itu menyandang peridikat CWM yang diakui oleh ACBSP (Accreditation Council for Business Schools and Programs).

Perkembangan profesi yang pesat di bidang Wealth Management khususnya yang terkait dengan Corporate Finance dan Business Valuation yang terjadi di Asia dan Africa menuntut tersedianya tenaga ahli dan professional yang kompeten. Dan saat ini AAFM menyediakan pelatihan dan sertifikasi global CWM, AFA, dan DFA, dan di Asia Timur diprakarsai oleh CWM Inistitute Hong Kong, sementara di Kawasan Africa program-program kompetensi bidang Keuangan secara intensif dan terpadu diselenggarakan untuk kawasan setempat dan diselenggarakan di Kenya, Ghana, dan Rwanda

Kerjasama dengan regulator lokal di Indonesia terkait (MRA) Mutual Recognition Agreement seperti Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dibawah koordinasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) telah memberikan efek pengakuan lokal untuk sertifikat AAPM dan AAFM dan berdampak pula pada competitive value pada diri seorang certificate holder dari American Academy khususnya pada saat mengikuti evaluasi untuk jabatan profesional di proyek-proyek nasional dan pemerintah. Demikian pula Kerjasama dengan lembaga Pendidikan Tinggi terkait pengakuan imbal balik seperti dengan LSP P3I di bawah koordinasi APTSI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia).

 

Kiprah GAFM (AAPM-AAFM) di seluruh dunia yang disertai dengn pengakuan baik lokal maupun internasional serta professional effects yang diberikan kepada certificate holders, telah membuktikan secara ekspilisit atas manfaat dari suatu sertifikasi internasional bagi individu profesional yang membutuhkan kepastian profesi dan masa depan, serta industri yang membutuhkan kepastian (assurance) kompetensi profesi dari sumber daya manusia yang (SDM) akan berperan di dalam kegiatan industri. American Academy dengan program-program pelatihan dan sertifikasi internasional yang dirancang untuk memberikan maximum value kepada para professional diseluruh kawasan di dunia, akan memastikan tercapainya qualification and competence assurance bagi industri dalam usaha melaksanakan visi dan misi industri serta diraihnya keberhasilan maksimum.

Terimakasih-FH0621

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *